Pengantar Teknologi Pertanian Materi dan Tugas Kuliah Teknik Pertanian Unila
Pengantar Teknologi Pertanian adalah mata
kuliah yang didapat pada semester genap, Ini adalah mata kuliah wajib yang
harus diambil sebagai mahasiswa teknik pertanian unila.
Mata kuliah ini mempelajari ilmu tentang Pengantar
Keteknikan Pertnian, Teknik Budidaya Pertanian, Teknik Tanah dan air, Bangunan
Pertanian, Energi dan listrik pertanian, Sistim dan manajemen mekanisasi
pertanian.
Blog ini hanya tempat untuk berbagi jika terdapat informasi yang belum diperbarui atau terdapat kekurangan mohon berikan masukan dan saran, silahkan kirimkan pesan anda ke tepunila19@gmail.com atau tulis komentar dibawah. Terima Kasih.
UNTUK MENDOWNLOAD TUGAS DAN MATERI LINK ADA DIBAWAH
Sedikit Ulasan tentang materi Pengantar
Teknologi Pertanian dibawah ini,
Pertanian Modern Mengubah Dunia
BAGAIMANA Anda mendapatkan bahan makanan? Apakah Anda membelinya atau
menanam sendiri? Belum lama berselang, sebagian besar penduduk bumi adalah
petani yang hidup dari hasil bercocok tanam mereka sendiri. Tetapi sekarang, di
beberapa negeri industri, hanya 1 di antara 50 orang yang bertani. Bagaimana
terjadinya perubahan besar ini?
Kemajuan dalam efisiensi pertanian dimulai secara perlahan dan kemudian
semakin pesat. Setiap perubahan itu mengharuskan jutaan keluarga membuat
penyesuaian besar, dan proses ini masih terus berlanjut di seluruh dunia.
Dengan melihat sekilas bagaimana pengaruh kemajuan dalam pertanian atas
masyarakat, Anda dapat memahami keadaan dunia sekarang.
Perubahan Besar Mulai
Di luar dugaan, salah satu perubahan besar yang menyebabkan ditinggalkannya
pertanian tradisional di Eropa terjadi pada abad ke-12, ketika horse
collar, semacam pelindung dada dan leher pada kuda, diperkenalkan. Berkat
alat itu, kuda bisa dipekerjakan tanpa takut tercekik. Jadi, kuda yang
diperlengkapi dengan alat ini dapat menarik lebih kuat, lebih cepat, dan lebih
tahan lama dibanding sapi. Dengan tenaga kuda, para petani dapat meningkatkan
produksi mereka. Mereka dapat menggunakan bajak besi untuk lahan yang tadinya mustahil
digarap. Satu langkah maju lainnya adalah diperkenalkannya jenis tanaman yang
dapat menyuburkan tanah—seperti polong-polongan, kapri [Pisum
sativum], semanggi [genus Trifolium], dan
alfalfa [Medicago sativa]—yang memperkaya tanah dengan
nitrogen. Tanah yang lebih subur menghasilkan panenan yang lebih limpah.
Kemajuan awal ini memungkinkan para petani menanam tanaman pangan dalam
jumlah sangat banyak dengan maksud untuk dijual. Alhasil, kota-kota bertumbuh
pesat, karena orang-orang bisa membeli makanan dan bekerja sebagai produsen
barang dan perajin. Dari kalangan produsen, perajin, dan petani yang kaya
muncullah orang-orang yang menemukan mesin pertanian yang pertama.
Sekitar tahun 1700, Jethro Tull, seorang petani Inggris, menemukan alat
penabur benih yang ditarik kuda yang menggantikan pekerjaan menabur dengan
tangan, yang sering kali memboroskan benih. Pada tahun 1831, di Amerika
Serikat, Cyrus McCormick menemukan mesin penuai yang ditarik kuda yang dapat
memanen gandum lima kali lebih cepat daripada yang dapat dilakukan orang
yang menggunakan sabit. Selain itu, kira-kira pada waktu yang sama, para
pedagang mulai membawa pupuk ke Eropa dari pesisir Andes di Amerika Selatan.
Penggunaan mesin dan pupuk meningkatkan hasil pertanian secara luar biasa.
Tetapi, bagaimana pengaruhnya atas masyarakat?
Berkat kemajuan dalam pertanian terbukalah jalan bagi revolusi industri
karena banyak makanan murah tersedia di kota. Revolusi ini mula-mula terjadi di
Inggris sekitar tahun 1750-1850. Ribuan keluarga harus pindah ke kota-kota
industri untuk bekerja di tambang batu bara, pabrik penuangan besi, galangan
kapal, dan pabrik tekstil. Mereka tidak punya banyak pilihan. Petani kecil,
yang tidak mampu menggunakan metode pertanian yang baru, hanya memperoleh
sedikit uang dari panenan sehingga mereka tidak dapat membayar sewa. Mereka
terpaksa meninggalkan ladang mereka dan tinggal di daerah-daerah perkotaan yang
kumuh, padat, dan rawan penyakit. Keluarga-keluarga tidak lagi bertani
bersama-sama karena kaum pria harus bekerja jauh dari rumah. Bahkan, anak-anak
harus bekerja selama berjam-jam di pabrik-pabrik. Tak lama kemudian,
negeri-negeri lain juga mengalami perubahan yang sama.
Teknologi Pertanian Menimbulkan Lebih Banyak Perubahan
Menjelang tahun 1850, beberapa negeri telah menjadi cukup kaya untuk
mendanai riset dalam bidang pertanian. Penelitian ilmiah dalam bidang pertanian
terus menghasilkan perubahan hingga masa kita sekarang. Misalnya, para
pembudidaya tanaman mempelajari genetika dan mengembangkan tanaman yang
panenannya lebih banyak atau lebih tahan terhadap penyakit. Para peneliti juga
menemukan campuran yang tepat dari nitrat dan fosfat yang diperlukan untuk
jenis tanaman atau tanah tertentu. Seraya tanaman mulai tumbuh, para buruh tani
sibuk menyiangi lalang. Tetapi, banyak di antara mereka yang kehilangan
pekerjaan sewaktu para ilmuwan mengembangkan herbisida yang ampuh yang
memperlambat tumbuhnya lalang. Serangga, ulat, dan kumbang moncong adalah musuh
bebuyutan dari orang-orang yang bercocok tanam. Namun, sekarang bagi para
petani tersedia banyak bahan kimia untuk membasmi hampir setiap jenis
hama.*
Kehidupan para peternak juga berubah. Berkat robot pemerah susu dan mesin
pemberi makan ternak, seorang peternak dan pembantunya bisa mengurus hingga 200
ekor sapi. Para petani juga dapat menggemukkan anak-anak sapi dan babi lebih
cepat dengan menaruh ternak itu bukan lagi di tempat terbuka melainkan di dalam
bedeng khusus, sehingga suhu dan makanan mereka dapat diatur.
Hasil yang dicapai melalui teknologi pertanian sering kali spektakuler.
Beberapa petani meningkatkan hasil produksi mereka seratus atau bahkan seribu
kali lipat per pekerja dibandingkan dengan masa sebelum mereka memanfaatkan kemajuan
teknologi. Tetapi, apa pengaruh perkembangan ini atas kehidupan masyarakat?
Gaya Hidup Petani Berubah
Mesin-mesin telah mengubah gaya hidup petani di banyak tempat. Kebanyakan
petani dan buruh tani harus mempunyai keterampilan untuk menjalankan dan
memelihara mesin-mesin yang canggih. Dan, semakin banyak petani yang bekerja
sendirian. Tidak ada lagi gotong royong dalam menanam, mencangkul, dan memanen.
Di banyak negeri, muncul kelas petani baru, petani yang juga menjadi
pebisnis berpendidikan tinggi yang berspesialisasi untuk menghasilkan secara
massal beberapa atau hanya satu jenis produk pertanian. Ia telah banyak
berinvestasi dalam bentuk lahan, bangunan, dan mesin. Namun, ia masih
bergantung kepada orang lain. Perusahaan raksasa yang mengolah makanan dan
jaringan supermarket mendikte bukan saja harga melainkan juga jenis, ukuran,
dan warna hasil pertanian itu. Para insinyur pertanian merancang sistem
produksi, dan perusahaan-perusahaan yang berspesialisasi di bidang itu memasok
pupuk yang tepat, pestisida, dan bibit hibrida yang cocok dengan keadaan lahan
pertanian mereka. Sudah banyak kemajuan yang dicapai dibandingkan dengan cara
bertani leluhurnya. Tetapi, ia masih terus berjuang, dan ada orang-orang yang
khawatir akan kemungkinan timbulnya dampak yang membahayakan dari teknik
pertanian tertentu.
Para Petani Masih Menghadapi Krisis
Di negeri-negeri maju, masih banyak petani yang terpaksa kehilangan lahan
mereka karena tidak dapat bersaing dengan perusahaan agrobisnis yang besar.
Petani yang ingin tetap mempertahankan gaya hidup lama yang mereka sukai harus
melakukan pekerjaan sambilan di bidang jasa, termasuk penyediaan akomodasi bagi
para wisatawan atau memberikan pelayanan kepada orang yang berkemah, bermain
golf, dan membuat barang kerajinan setempat. Yang lain lagi beralih ke
bidang yang menghasilkan produk khusus seperti makanan organik, bunga,
atau menangkar binatang-binatang langka.
Di negeri-negeri yang lebih miskin, di mana sebanyak 80 persen penduduknya
mungkin hidup dari bercocok tanam, banyak petani kecil juga mengalami perubahan
besar yang tidak menyenangkan. Perusahaan-perusahaan internasional yang
menggunakan metode pertanian industri bisa jadi membeli kebanyakan lahan yang
terbaik untuk menghasilkan panenan yang dapat dijual ke tempat yang jauh. Para
petani kecil sering mengerjakan lahan yang tandus atau ladang yang kecil dengan
satu atau dua mesin saja, kalaupun mereka memilikinya, untuk menghasilkan
makanan bagi keluarga mereka.
Perpindahan penduduk secara besar-besaran dari desa ke kota yang sekarang terjadi di banyak negeri merupakan puncak proses yang sudah dimulai berabad-abad yang lalu. Perubahan dari gaya hidup agraris ke kehidupan perkotaan masih menguntungkan beberapa orang dan merugikan orang lain. Hanya ada sedikit pemerintah, kalaupun ada, yang menyediakan bantuan praktis bagi orang-orang yang terkena dampaknya. Umat manusia sungguh membutuhkan Kerajaan Allah, yang akan mendatangkan perubahan sehingga kehidupan kita menjadi lebih baik!
Sebelum anda mengambil mata kuliah ini anda dapat mempelajarinya terlebih dahulu.
Berikut adalah Materi dan Tugas-tugas kuliah Pengantar Teknologi Pertanian yang dapat anda download pada link dibawah ini:
Salam kenal admin..
ReplyDeleteMohon share Pengantar Teknologi Pertanian oleh Bpk Bustomi...
Terimakasih atas jawabannya 👍